Pilah Aku Jika Kau Mampu: Mesin Penyortir Startup Menggunakan AI untuk Melindungi Telur Ikan yang Sehat

Perikanan mengumpulkan jutaan demi jutaan telur ikan, melindunginya dari predator untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan dan mendukung perkembangbiakan spesies yang terancam punah—tetapi masalah dalam mengumpulkan begitu banyak telur sekaligus adalah telur yang terinfeksi parasit dapat membahayakan telur yang sehat.

Jensorter, startup yang berbasis di Oregon, telah menciptakan alat penyortir telur ikan bertenaga AI yang dapat dengan cepat mengidentifikasi telur yang sehat dan yang tidak sehat. Mesin-mesin tersebut, yang dibuat menggunakan modul NVIDIA Jetson Nano, juga dapat mendeteksi karakteristik telur seperti ukuran dan status kesuburan (fertilitas).

Perangkat ini kemudian secara otomatis menyortir telur berdasarkan karakteristik tersebut, memungkinkan pelanggan Jensorter di Alaska, Pacific Northwest, dan Rusia untuk dengan cepat memisahkan telur yang layak dari yang tidak sehat—dan melindunginya dengan tepat. Jensorter adalah anggota NVIDIA Inception, sebuah program yang membina startup-startup mutakhir yang merevolusi industri dengan kemajuan dalam AI, ilmu data, komputasi berkinerja tinggi (HPC), dan banyak lagi.

Memilih Telur yang Baik

"Penyortir telur ikan kami mencapai akurasi yang jauh lebih tinggi dengan penambahan AI yang ditenagai oleh NVIDIA Jetson, yang memungkinkan kami menciptakan kemampuan canggih," kata Edmondson.

Startup ini menawarkan beberapa mesin, yang masing-masing disesuaikan dengan volume telur yang akan disortir. Perangkat Model JH, yang optimal untuk volume telur tiga hingga sepuluh juta, dapat menyortir hampir 200.000 telur per jam, menghilangkan proses pemilihan manual yang lambat dan melelahkan.

"Menggunakan AI untuk menangkap dan memproses gambar telur secara real time dapat memiliki nilai besar dalam jangka panjang," kata Edmondson. "Jika tempat penetasan ikan (hatchery) bersatu dan memusatkan gambar mereka dalam basis data, kita dapat mengidentifikasi pola karakteristik telur yang mengarah pada telur yang sehat."

Hal ini dapat membantu perkembangbiakan salmon dan trout (ikan forel), spesies yang memainkan peran penting dalam ekosistemnya dan merupakan sumber makanan umum bagi manusia, dan yang mengalami penurunan di banyak wilayah, tambahnya.

Oregon Hatchery Research Center baru-baru ini menggunakan perangkat Jensorter untuk melakukan uji coba alfa yang menguji apakah telur yang lebih kecil menghasilkan ikan yang lebih sehat. Pada musim semi, pusat tersebut akan menggunakan mesin tersebut untuk melanjutkan uji coba beta di tempat penetasan ikan, sebelum mempublikasikan hasil studi.

Jensorter juga berencana untuk menciptakan alat penyortir generasi berikutnya yang lebih cepat dan dapat mendeteksi, menghitung, serta memisahkan telur berdasarkan jenis kelamin, jumlah zigot, dan metrik lain yang akan berguna bagi perikanan.